Sabtu, 28 November 2015

8760 Hari



Semuanya tak ada yang terulang termasuk hari lahir.
Tapi... Selamat ulang tahun buat diri sendiri.
Meski kamu tak berada di sampingku.

Apa kabar kamu? Ku lihat hubunganmu dengannya baik-baik saja.
Melalui tulisan ini, aku berharap semoga tahun depan aku dapat merayakan ulang tahun bersamamu.
Bisa berdoa disampingmu, mendapatkan kasih sayang darimu.

Kamu adalah lelaki yang kadang membuatku ilfeel dengan tingkah lakumu yang tidak layaknya lelaki dewasa. Kamu juga tidak kaya raya tapi entah mengapa aku selalu memaafkanmu, aku selalu nyaman saat melihatmu berbersimpangan denganku. Tak pernah sedikitpun aku risih dengan segala keanehanmu. Jika pun iya, hati ini selalu memaklumi. Aku akan mampu setia menemanimu di sela-sela kerja kerasmu. Bagiku, nantinya tak apa hidupku dan hidupmu sekarang harus bersusah payah. Di hari tua nanti, kita akan menikmati semua kerja keras kita dengan mengobrol berdua menikmati serta bercerita tentang bagaimana susahnya aku ingin memilikimu.

Yaa... Semoga tahun depan kita merayakan ulang tahun ku hanya berdua, kamu mengajak aku makan malam, menceritakan tentang mimpi-mimpiku dan mimpimu atau bahkan bercerita banyak hal tentang kita.
Tepat jam 00.00 tahun depan, kamu akan menyalamiku dan mengucapkan selamat ulang tahun dan sederet harapan serta do'a untukku. Aku mungkin tak pernah dapat membayangkan semua itu tapi aku selalu berharap semuanya akan terjadi, ditahun depan.
Saat itu aku akan tersenyum bahagia, bahkan tak kan pernah ada yang lebih bahagia selain aku saat itu.
Kamu menyiapkan cake kecil bergambar kodok kesukaanku dengan lilin warna warni yang menghiasi cake, kamu menyanyikan lagu happy birthday ala kadarnya yang terasa begitu merdu ditelingaku, kamu pun mengucap doa untuk hubungan kita. Dan aku berdoa kepada Tuhan agar momen itu tak pernah berakhir.

Saat ini mungkin pasanganmu menginginkan dinner sambil menikmati indahnya malam minggu di tempat makan yang romantis, ketahuilah aku hanya ingin memasak 2 porsi makanan kesukaanmu dan menikmatinya berdua dirumah kita nanti sembari menikmati film bersamamu. Hanya bersamamu, Sayang.

Saat pasanganmu menginginkan jalan-jalan menikmati indahnya pantai atau keluar menikmati bukit agar menikmati bahagia bersamamu, aku hanya ingin melakukan perjalanan ke rumah keluargamu dan temanmu yang lain untuk sekedar bersilaturahmi menjalin hubungan yang indah, atau bahkan kita hanya menghabiskan sore didepan TV melihat acara kesukaanmu.

Aku adalah seseorang yang lebih sering merengek karena rindu, kamu sambut candaan menggoda,
"Gak usah pakai ngambek, bilang aja kangen" atau aku yang bersikap ingin dimanja dan selalu kamu balas dengan kalimat "Aku gak suka kamu manja kaya gitu, dari dulu kan kamu sudahs mandiri, jadi aku gak mau manjain kamu, aku suka kamu yang mandiri"
Saat itu bersamamu aku tak perlu semua yang berlebihan, sederhana saja, sesederhana kamu memperlakukanku itu sudah sangat membuat aku bahagia.

Bersamamu juga aku mengerti kalau untuk bahagia itu bukan dengan keromantisan, bukan tentang kemewahan, bukan tentang setiap waktu, tapi hanya perlu beberapa waktu berkualitas yang kita nikmati bersama, duduk berdua saja pun sudah cukup bahagia.

Sayang, aku adalah seorang gadis yang tak banyak bicara, hidup di kota besar membuatku menjadi pribadi yang mandiri, melakukan apapun sendiri, menyelesaikan masalah sendiri sudah terbiasa bagiku. Sebelumnya tak pernah terlintas tentang masa depan bersama seseorang, aku juga tidak tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang. Yaah mungkin karena disibukkan dengan segala aktifitasku, termasuk mengerjakan tugas-tugas yang tertumpuk di kamarku. Tapi ntah kapan mulainya kamu hadir di pikiran, masa depan bersamamu tergambar begitu jelas di angan, aahhh aku terlalu berani sekali berharap seperti itu sementara saat ini kamu sedang dengannya. Yaa dengan seseorang yang kamu harapkan menjadi masa depanmu.

Sebentar... Kamu memang tak begitu mengenalku tapi aku berharap masa depan itu bersamamu. Tetapi tidak, aku tidak akan memaksa Tuhan, bukankah dengan berkata demikian buatku begitu memaksa Tuhan? Jika memang kamu ditakdirkan untukku pemilik semesta akan mempunyai caranya sendiri untuk mempertemukan kita.

Hey kamu yang sedang bersama pasanganmu disana, aku hanya bisa mendoakanmu dalam bait-bait doa ku setiap di atas sajadahku.

Pernah kamu mendengan "Sejauh apapun jarak, doa akan tetap sampai"

Apakah kamu mempercayai kekuatan do'a? Aku sangat mempercayai kekuatan doa, tapi aku juga tak pernah berkecilhati atau bahkan kecewa jika nanti kamu tak jadi denganku. Setidaknya kamu telah membuatku memperbaiki diri, menyiapkan diri untuk menyambut masa depan.

Kembali tentang perasaanku rasanya aku tak ada waktu untuk mendaftar setiap kekuranganmu. Aku sudah terlanjur mencintaimu. Jika nanti Tuhan memanggilku dan membawaku reinkarnasi, aku mau kembali mengulang hidupku bersamamu. Sesusah apapun itu. Menjalani perjalanan cinta bersamamu sungguh tiada duanya. Aku sudah tak peduli lagi dengan kriteria-kriteria orang tentang kesempurnaan. Bagiku dapat membangun masa depan denganmu saja sudah membuattku jadi wanita seutuhnya sempurna.

Jika saja aku meninggalkan dunia ini dan terlahir kembali, aku akan tetap memilihm lengkap dengan semua kenanganmu.

Semoga lebih indah dari 8760 hari~

Aamiin

Kodok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar