Rabu, 06 Januari 2016

The Best Of



Tentang menghargai diri sendiri~
Selamat datang 2016, selamat datang lembaran baru semoga lebih indah dan lebih bersahabat dengan gue. Ucapan syukur juga seakan ter-replay terus menerus tak terhenti dari hati gue yang paling dalam.

Gak kerasa gue udah lama juga tinggal di Jogja dengan segala ujian dari Allah, dari mulai ketawa sampe nangis, dari yang bisa foya-foya sampe gak makan sama sekali, kadang membenci sampe mencinta, etc. Pokoknya banyak banget gak keitung lagi berapa kali gue jatuh dan bangun, yaa pokoknya berhubungan dengan UP and DOWN

Dari sekian banyak cerita yang gue lalui sebenernya gue ingin mengucapkan terima kasih kepada raga gue saat ini, yang Alhamdulillah masih sehat wal afiat walaupun sudah dihantam berkali-kali. Sungguh, gue gak ngerti lagi gimana cara berterima kasih, tapi gue berjanji kepada diri gue sendiri kalo tahun 2016 ini gue bakalan lebih menghargai raga gue, lebih menyayangi dan lebih peka terhadap alarm-alarm yang diberikan oleh tubuh gue.

Yess! 2015 terasa sangat berat dari tahun sebelumnya, terasa begitu sulit dijalaninya. Sangking beratnya gue kadang udah gak peduli lagi seberapa lelah tubuh ini melangkah, berlari, hingga terhuyung kesana kemari. Saat gue berkaca, gue baru tersadar ternyata tubuh gue semakin mengecil. Ya... Tubuh gue semakin kurus walau gak pernah sakit, ntah..... ntah gak pernah sakit atau emang gak pernah dirasa, yang jelas tubuh gue semakin kecil. Apa lagi kalau bukan karena banyak ujian hidup? Makan gue banyak soalnya. hahaha

Berulang kali kerabat gue memperhatikan gue, memberi tau gue agar gue lebih peduli dengan kesehatan. Mereka takut sekalinya gue sakit bakalan lebih lebih kacau dari pada yang dibayangkan. Gue sendiri baru tersadar saat sudah tidak terlalu banyak tugas, gue liat track record di dalam tulisan gue selama setahun. Iya ternyata gue memang tidak menyayangi diri gue sendiri, gue terlalu sibuk dengan ambisi gue.

Sering kali orang-orang disekitar gue yang tau seluk beluk perjuangan gue tinggal di Jogja dengan menjalankan rutinitas sebagai Mahasiswi di 2 Kampus yang berbeda, tentunya dengan Jurusan yang berbeda (walaupun yang 1 salah jurusan), belum lagi tentang segala biaya yang harus ditanggung selama biaya hidup di Jogja termasuk dengan biaya kuliah.

"Gimana sih caranya biar terus kayak kaga ada beban? Gila kalo gue jadi lo, gue gak ngerti lagi bakalan gimana."

Saat kalimat itu menyerang bertubi-tubi dari banyaknya mulut, gue hanya bisa ketawa sambil bilang

"Gak liat badan gue? Kalo gak dipikirin gak mungkin sekurus ini kali. Hahaha"

Mereka mengangguk, bahkan ada yang menggelengkan kepalanya melihat gue yang tetep ngakak. Padahal? Who's know? Gak ada yang tau sering kali gue menangis, meraung serta terisak minta bantuan Allah supaya dikuatkan dan dipanjangkan umur gue. Gue pengen bahagiain orang tua, gue pengen banget ngabisin waktu bareng mereka karena dari kecil gue jauh dari mereka, saat mereka udah bersatu gue malah menjauh. 

Yang membuat gue kuat


Adalah tak lain karena Allah, gue yakin banget keadaan hidup gue yang seperti ini bukan tanpa campur tangan DIA, jangankan hidup gue bahkan kentut yang keluar dari bokong kalian aja itu udah Allah yang ngatur. Iya! Banget! Maka dari itu gue selalu mengadu sama Allah, bahkan mungkin Allah lelaaaahhh sangat lelaaaah mendengar rengekan gue hingga akhirnya Allah SELALU memberikan yang gue inginkan, bahkan yang terbaik buat gue.

Yang membuat gue bertahan


Pastinya karena keluarga gue, gue sangat-sangat gak pengen ngecewain Emak gue dan Nyokap gue. Gue adalah satu-satunya harapan Emak dan Nyokap gue, kenapa? Karena gue adalah anak tunggal, dan satu-satunya cucu Emak yang kuliah. Emak selalu berdoa buat gue, buat kesuksesan gue walaupun bisa dari jalan mana aja, kan? Gue sayang keluarga gue...

Yang membuat gue tersenyum
Adalah mereka yang selalu ada buat gue, dalam keadaan apapun termasuk minjemin gue duit buat makan. Hahaha


Belajar Bareng

Jalan-jalan

Buka Puasa Bareng

Mencari Sifat Asli Bareng

Membuang lelah

Saat susah senang bareng

Mereka tak pernah alfa menguatkan gue, membantu gue agar bangkit, mereka lah keluarga gue selama di Jogja. Mereka yang gak pernah menolak segala kekurangan gue, menerima segala keluh kesah gue, menegur gue saat salah, mengingatkan gue saat sedang khilaf, menemani gue saat gue gak bisa lagi bilang "I'm fine".

Mungkin bagi beberapa dari mereka, mereka gak pernah mengakui bahkan merasa kalo mereka selalu ada. Ya... Mereka sangat ikhlas, apa adanya banget dan gue beruntung dipertemukan oleh Allah dengan mereka. Lagi-lagi gue gak pernah bisa menahan air mata gue saat mengingat semua kebaikan mereka yang gak pernah mampu gue hitung. Tangan-tangan Allah memang sangat banyak.

Back to topic
Mulai saat ini, lagi-lagi gue berjanji akan lebih sayang dengan tubuh gue. Gue bakalan berhenti jika raga sudah lelah dan tak mampu lagi melangkah, gue akan berusaha bahagia saat raga sedang sedih, gue akan mengobati segala luka yang ada dalam raga gue~Semampu yang gue bisa. Gue gak akan lagi egois dengan diri gue sendiri, gue gak akan lagi membohongi raga gue dengan segala alasan gue.

Catatan ini hanya sekedar untuk mengingatkan otak gue suatu saat jika gue udah lupa dengan segala masa lalu gue. Dengan catatan ini gue akan selalu ingat dengan mereka yang telah ada dalam kehidupan gue, mengukir segala kenangan indah untuk gue. Mereka lah teman berbagi dalam segala hal, seperti ilmu, uang, kebahagiaan, waktu bahkan berbagi kentut saat lagi ngumpul. Hahaha

Terima kasih tak terhingga, untuk mereka yang selalu ada dalam hidup gue.
Dan untuk Abang, yang selalu gue sebutkan dalam setiap do'a dan selalu Allah selipkan dalam mimpi. Love you!

Salam,
Kodok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar